Friday, February 10, 2023

Is Blogging Still Relevant in 2023?


I'm writing this in February 2023 and my take is: Yes, I think it's still relevant.

I did a quick search on Google and I found that there's a lot of people think the same way. You can read about it here on Google. I agree with most of them, people still read blogs, blogs allow us to dig deeper into a subject, blog can provide more detailed information, and so on.

I just started this blog, not long ago. I haven't put anything much on it. I haven't even decided my niche yet. Probably for now, I'd just throw anything here. I had some blogs a while ago which I abandoned.

And, English is not my primary language, so please excuse my crappy writings.

With the rise of rich social media, many people decide to turn to video. Then, why on earth am I starting a blog? Why not videos?

Well, first, I feel publishing videos would be a lot of work. I can record videos, make animations, or compile some stock videos. I know how to edit videos. I wasn't bad on this thing at all. 

But, I think, it still will have to start with writing. I may have to write the scripts for my videos first. I may have to plan my contents and then work on it. So, I thought, if I have to write anyway, I better start publishing it immediately. How? Blog it.

Then, will I make videos, when? My simple answer is, when I'm ready. Because it entails a lot of work.

But, then I question myself, do I really need to turn to videos? Well, I don't think so. I may going to stick to writing. I may stay blogging.

I believe, I won't need to make my own videos. With the progress of AI today, I believe that this thing would soon be able to help me. I believe AI will be able take care of it, soon. Check out Bard and ChatGPT and see their progress. Or, have a google search on AI Video Generators, there are quite a number of them.

We know today there are tools that will read out things for you. Be it books, news, websites, anything with text on it, we already have tools to read em for you.

I believe that soon, AI can also read and visualize streams of text on your screen. AI can automatically transform my blog, into videos.

And I also believe that AI may also be able to present unique visualizations to each audience. This will bring back the joy of reading, where we would try to visualize what we read, in our mind. Each person may have different visualizations in their heads about the same thing that they read.

With that in my mind, I strongly feel that blog is still relevant. It will continue to grow, evolve, and get even better. I think, many would even come back to blogging. For audience that prefer video, they can watch AI generated videos which will produce a unique visualizations that suit the audience. Others who prefer reading, can keep on doing what they like to do, reading.

That's just my opinion. I can be wrong. May be I'm just too lazy to make videos. Let's just wait and see.

Please share your thoughts in the comment section. 

GBU.

Monday, February 6, 2023

Mencari Nilai Baru (Value Proposition/Innovation)


Okelah kita sudah memahami menghubungkan suplai dengan kebutuhan, sudah mengetahui bahwa memulai bisnis bisa dengan mencari fungsi baru dari produk yang sudah ada, atau menggabungkan beberapa produk. Ada cara lain lagi ga sih? Ya, pasti ada dong 😏

Favorit saya adalah Value Innovation dari Blue Ocean Strategy. Di buku lain ada pula value proposition. Silakan mencari referensi lengkap untuk memahami keduanya. Kurang lebih intinya sama, yaitu mencari sebuah nilai dari suatu produk yang memenuhi kebutuhan konsumen.

Di sini saya hanya akan sedikit mencontohkan Value Innovation. Pilihan ini karena saya anggap lebih simpel. Dan saya sangat menyukai materi Blue Ocean Strategy.

Awalnya kita memang harus memilih lebih dahulu secara spesifik bahwa kita ingin mengarah ke bisnis apa, atau produk apa. Bisa jadi produk lama yang sudah ada, atau kombinasi dari beberapa produk beserta modifikasinya. Marilah kita ambil contoh bahwa kita ingin berbisnis kuliner. Dan berdasarkan pengamatan, kita memutuskan bahwa bisnis ayam goreng memberi peluang yang sangat besar. Berdasarkan survey ke 2 gerai KFC, kita mendapatkan kesimpulan bahwa makanan paling laris se Indonesia adalah ayam goreng. Ga percaya? Silakan tanya ke KFC mana saja, menu apa yang paling laris. ✌😀👍


Mari kita menerapkan teori Value Innovation kepada ayam goreng. Dengan cara ini kita melihat nilai apa saja di ayam goreng, yang bisa kita kurangi atau tambahkan. Biasanya yang komponen biayanya lebih tinggi akan dikurangi, sementara yang komponen biayanya lebih rendah akan ditingkatkan. Juga yang diyakini akan disukai target konsumen perlu ditingkatkan, sementara yang kurang disukai akan diturunkan. Menariknya, metode ini tidak selalu memaksa kita mencari produk yang lebih baik untuk dijual dengan lebih murah. Terkadang hasil dari metode ini, kita menemukan produk yang lebih bernilai, biayanya lebih murah, tapi harga jualnya bisa lebih mahal. Yeeay ✌😀👍

Mari kita breakdown dulu produk ayam goreng. Ada 2 jalur utama di produk ayam goreng, versi tradisional dan versi KFC. Untuk sementara, kita abaikan jalur atau kelompok produk/bisnis lain. Kita melihat elemen-elemen dari masing-masing produk, mempertimbangkan biayanya, dan memperkirakan perceived value nya tinggi atau rendah. Perceived value adalah bagaimana seorang konsumen menilai suatu manfaat dari suatu produk, atau simpelnya kira-kira seberapa besar konsumen menyukai hal itu. Dari elemen-elemen produk tersebut, kita akan memutuskan yang mana yang dihilangkan, yamg mana akan ditingkatkan, yang mana akan dikurangi. Dari sanalah kita akan menemukan suatu produk baru atau inovasi nilai dari sebuah produk. Berikut contohnya:

  • Ayam Goreng Tradisional:
    • ❎ Bumbu rempah
    • ⏫ Sambal
    • ⏫ Kemasan/Penyajian
    • ⏬ Lalapan
    • ⏬ Variasi
    • ✅ Harga
  • KFC
    • ✅ Tepung renyah
    • ✅ Kemasan/Penyajian
    • ❎ Saos
    • ⏬ Harga
    • ⏬ Lokasi
Kemudian kita tuangkan ke dalam grafik seperti berikut ini

Terlihat jelas dalam grafik tersebut bahwa setelah kita hilangkan, kurangi dan tambahkan elemen pada produk tersebut, kita telah menemukan inovasi produk baru yang tidak mengikuti tren produk lainnya. Dan karena yang kita telah mencermati perceived value pada saat melakukan proses ini, maka kita dapat meyakini bahwa produk tersebut adalah produk yang akan disukai oleh konsumen.

Contoh lain misalnya produk minuman beralkohol lokal. Justeru dengan mengurangi atau menghilangkan kadar alkohol pada produk tersebut, kita malah mendapatkan produk baru dengan biaya yang lebih rendah, tapi lebih diterima oleh konsumen. Apalagi ditambahkan dengan mengurangi volume per kemasan. Kita malah mendapat kan inovasi nilai dan proposisi yang lebih baik, tanpa harus menurunkan harga dan memaksakan menaikkan value di tiap elemen produk.

Semoga bermanfaat!


Saturday, February 4, 2023

Menggabungkan 2 atau beberapa produk


Apakabar? Anda datang melihat ini karena sedang ingin memulai bisnis kan? Atau setidaknya sedang memiliki rencana atau mempersiapkan diri untuk memulai bisnis. 


Izinkan saya berbagi sedikit.


Saya pernah membaca bahwa industri sepeda motor Honda, berawal dari sang pendirinya, Soichiro Honda, menempelkan mesin pada sebuah sepeda. Pada prinsipnya beliau menggabungkan 2 produk menjadi 1 produk baru.


Bukan hanya beliau menciptakan produk baru, beserta peluang bisnis baru. Beliau juga menciptakan kebutuhan atas produk tersebut. Dengan cara beliau menggunakan produk buatannya untuk berkeliling kota, melakukan kegiatan sehari-hari dibantu dengan produk hasil inovasinya tersebut. Alhasil, banyak orang yang berminat memiliki sepeda bermotor seperti buatannya. Akhirnya terciptalah bisnis kendaraan bermotor Honda yang pada akhirnya mendunia.


Sebenarnya sangat banyak sekali produk baru yang didapat dengan menggabungkan beberapa produk yang telah ada. Misalnya menggabungkan minuman es kelapa muda dengan es jeruk, menjadi minuman baru yang sangat menyegarkan. Menempelkan roda pada papan selancar, akhirnya menjadi skateboard. Menggabungkan mobil dengan telepon menjadi Mobile Telephone yang akhirnya kita pakai sehari-hari.


Apakah anda memiliki ide lain, menggabungkan beberapa produk yang telah ada menjadi produk baru, original dan bermanfaat? Tulis di kolom komentar yaa.


Saturday, January 21, 2023

Menciptakan Bisnis dengan Mengubah Fungsi dari Produk yang Sudah Ada



Apakabar? Anda datang melihat ini karena sedang ingin memulai bisnis kan? Atau setidaknya sedang memiliki rencana atau mempersiapkan diri untuk memulai bisnis. 


Izinkan saya berbagi sedikit.


Sebenarnya saya kesulitan mencari contoh untuk membahas judul saya. Sehubungan latar belakang karir saya di bidang IT, produk pertama dan satu-satunya (untuk sementara dan cukup lama) yang terlintas adalah WordPress.


Yes, WordPress pada awalnya diciptakan sebagai blogging platform. Kemudian banyak developer (termasuk saya -- once upon a time in somewhere) yang memanfaatkan WordPress untuk hal lain, dengan atau tanpa modifikasi. Apabila anda belum mengenal WordPress, silahkan mempelajari lebih lanjut tentang WordPress (membuka di Google) karena tulisan ini akan banyak menyebut WordPress.


Banyak yang mengubah WordPress menjadi sarana publikasi berita, ini dapat dilakukan tanpa memodifikasi WordPress. Serupa itu, banyak orang yang membangun majalah online dengan WordPress. Banyak sekali produk yang dapat dibuat dari WordPress, bahkan tanpa sedikitpun memodifikasi WordPress, tanpa menambahkan plugin.


Apabila WordPress ditambahkan dengan suatu plugin, maka akan makin luas potensi untuk mendapatkan manfaat baru dari WordPress.


Kembali kepada mengubah fungsi suatu produk, sehingga terciptalah manfaat baru dan peluang bisnis baru. Sangat banyak yang bisa kita lakukan dengan WordPress, tanpa modifikasi. Misalnya mengubah fungsi post menjadi laman produk. Sementara page diubah fungsinya menjadi laman keranjang belanja, pembayaran, dan lain-lainnya.


Mengubah WordPress menjadi platform microblogging seperti Twitter atau bahkan Instagram, atau video publishing, pun dapat dilakukan tanpa memodifikasi, atau dengan modifikasi yang minimal.


Mengubah WordPress menjadi sarana kolaborasi tim, semacam Slack atau MS Teams, juga dapat dilakukan dengan WordPress.


Tentunya banyak sekali produk lain, yang kemudian ditemukan fungsi barunya, sehingga terciptalah bisnis baru. Contohnya misalnya pada suatu waktu, ada yang menemukan bahwa kain jenis tertentu dapa digunakan misalnya sebagai layar untuk menghela kapal. Kemudian ada yang menemukan bahwa kain yang tipis tapi kuat dapat digunakan sebagai parasut.


Cobalah melihat di sekitar anda. Mungkin anda akan menemukan cawan logam lalu kemudian menyadari bahwa cawan tersebut bisa berfungsi sebagai hadiah, sehingga anda menciptakan bisnis piala 🏆. Atau barangkali anda melihat minuman orang tua 🧙‍♂️, kemudian mengubahnya menjadi minuman anak muda 🍷😁👍


Semoga bermanfaat dan anda bisa mencapai sukses. Apabila anda ingin berdiskusi tentang membuat produk aplikasi baru, call aja 😁

Saturday, January 7, 2023

Memulai Bisnis From Zero to Hero




Apakabar? Anda datang melihat ini karena sedang ingin memulai bisnis kan? Atau setidaknya sedang memiliki rencana atau mempersiapkan diri untuk memulai bisnis. 


Izinkan saya berbagi sedikit.


Sederhananya sebuah bisnis bermulai dari adanya suplai, dan adanya kebutuhan. Misalnya ada sebuah produk, serta ada yang menginginkan produk tersebut. Atau dengan kata lain misalnya ada orang yang punya sesuatu, katakanlah pakaian. Sementara itu ada orang lain yang menginginkan atau membutuhkan pakaian tersebut. Atau misalnya ada seseorang memiliki beras, sementara ada orang lain yang membutuhkan beras tersebut untuk memasak nasi. Atau bisa juga sebaliknya, yaitu karena ada orang yang membutuhkan beras, maka ada orang lain yang menanam padi untuk kemudian diolah menjadi beras.


Dengan adanya suplai dan kebutuhan tersebut, dengan sendirinya terjadilah peluang untuk berbisnis. Di mana salah satu pihak dapat meraih manfaat lebih dari situasi tersebut. Atau ada pihak ketiga, yang menghubungkan antara kedua pihak tersebut dan mendapatkan manfaat. Pihak ketiga ini yang akhirnya menjadi pebisnis diantara kedua pihak tersebut.


Tapi seringkali, bisnis tidak bermulai dengan bertemunya suplai dan kebutuhan. Apabila anda ingin menjadi seorang pebisnis, anda harus dapat menciptakan bisnis tersebut. Caranya dengan secara jeli dan cermat melihat peluang-peluang yang ada.


Diantara yang dimaksud dengan peluang, misalnya anda melihat adanya kebutuhan sementara suplai tidak tersedia atau tersedia di tempat lain. Atau kebalikannya, anda melihat suplai tersedia, tapi kebutuhannya tidak ada atau adanya di tempat lain. Ini adalah contoh peluang bisnis. Dengan mempertemukan atau menghubungkan suplai dengan kebutuhan, anda berhasil memanfaatkan peluang untuk menciptakan bisnis.


Sudah banyak kisah pengalaman orang yang diceritakan bahwa seseorang berhasil sukses menciptakan bisnis dengan melihat adanya peluang di sekitarnya. Secara umum bisa dibilang misalnya orang tersebut melihat suplai, kemudian berusaha mencari atau menghubungkan atau bahkan menciptakan kebutuhan terhadap suplai tersebut.


Salah satu kisah yang terkenal, bahkan sering diajarkan dalam buku-buku sejarah adalah kisah jalan sutera. Di mana pada waktu itu di daratan Tiongkok telah mampu membuat kain bermutu tinggi yaitu sutera. Kemungkinan juga di sana telah mampu memproduksi barang lain misalnya kertas, tinta atau pewarna, dan lainnya. Pada saat itu sebagian orang yang melihat itu sebagai peluang bisnis akan membawa produk-produk tersebut dan mengantarnya ke pihak yang membutuhkan yang pada saat itu lokasinya sangat jauh bahkan sampai ke Eropa. Singkatnya dengan adanya suplai, tercipta sebuah peluang bisnis dengan menghubungkan suplai tersebut kepada kebutuhan.


Pada situasi lain, kebutuhan yang datang lebih dahulu. Kemungkinan ada seseorang yang mencarikan atau menciptakan suplai. Contohnya seperti diketahui pada malam hari suasana akan menjadi gelap sehingga akan sulit untuk beraktivitas. Oleh karena itu kita membutuhkan sumber cahaya tambahan untuk malam hari. Oleh karena itu, banyak orang yang menciptakan lampu dengan berbagai jenis dan sumber daya. Kita mengenal lilin lampu, lampu minyak, dan lainnya. Salah satu yang terkenal adalah Alexander Graham Bell yang menciptakan transmisi gelombang elektromagnetik melalui jaringan kabel listrik yang ditemukan sebelumnya oleh penemu-penemu lain, yang telah dimanfaatkan secara luas untuk menyalakan lampu listrik. Demikian beberapa contoh bisnis yang berawal dari kebutuhan, yang kemudian diciptakanlah suplai.


Di zaman teknologi seperti sekarang ini, seharusnya tidak sulit untuk menemukan peluang karena pasti di suatu tempat ada suplai, dan di suatu tempat ada kebutuhan. Seringkali suplai dan kebutuhan sebenarnya berada di tempat yang sama atau berdekatan. Yang harus anda lakukan adalah mengidentifikasi salah satu atau bahkan keduanya, kemudian memfasilitasi untuk menghubungkan keduanya.


Marilah kita lihat beberapa start up yang telah berhasil. Pendiri Gojek misalnya, mengidentifikasi bahwa masyarakat membutuhkan ojek -- sarana transportasi alternatif roda dua (kebutuhan). Di sisi lain, banyak orang yang bersedia memberikan jasa ojek (suplai). Yang saat itu tidak tersedia adalah sarana untuk menghubungkan antara suplai dengan kebutuhan. Terciptalah peluang. Dari berbagai alternatif untuk mengolah peluang tersebut, pendiri Gojek menciptakan aplikasi untuk menghubungkan antara suplai dengan kebutuhan.


Start up lain, sebutlah Tokopedia. Start up ini dan marketplace lainnya berhasil mengidentifikasi bahwa ada peluang untuk mempertemukan penjual dengan pembeli secara online.


Secara umum, dapat dikatakan bahwa apabila anda dapat mengidentifikasi suatu potensi suplai, dan mengidentifikasi suatu potensi kebutuhan, dan anda menciptakan suatu sarana untuk mempertemukan kedua pihak tersebut, di situlah anda menciptakan sebuah peluang bisnis. 


Di zaman teknologi seperti sekarang ini, umumnya apabila anda dapat memanfaatkan teknologi untuk menciptakan sarana tersebut di atas, maka anda menciptakan start up. Anda menjadi seorang teknopreneur.


Tapi bisnis tidak melulu mempertemukan antara suplai dengan kebutuhan. Bisa juga misalnya dengan menemukan manfaat baru dari produk yang sudah ada, dari suplai yang sudah tersedia. Atau menggabungkan beberapa produk sehingga terciptalah produk baru. Atau juga dengan memodifikasi suatu produk sehingga dapat menciptakan peluang bisnis baru. Kita akan membahas hal ini lebih lanjut pada kesempatan lain.


Untuk saat ini, pembahasan akan ditutup sampai di sini. Lihatlah peluang disekitar anda. Kenali peluang, identifikasi suplai, hubungkan dengan kebutuhan, mulailah berbisnis. 


Semoga bermanfaat dan anda berhasil mencapai sukses.

Thursday, September 1, 2022

Finally, I'm Releasing a New Product

It has been a while since the last time I developed a new product. Now, that I have a lot of free time, I have been having fun playing around and creating a product. 

The background is, in my spare time, I drive for a ride hailing service. This company does not provide information related to where are the "hot-spots". After speaking with some drivers, we thought it would be a good idea to develop a kind of radar to show where is the nearest "hot-spot". 

There we go, we collected some information, do some magic with some databases and spreadsheets, and put it on a map. After some trials and failures, now we have the 2nd alpha which I consider as the first MVP. 

Below is a partial screenshot of the product. It shows the "hot-spots" around, which will help drivers get to potential areas, at a certain time. The darker-red areas are the more potential. 


Future development of the product, I will also try to show common pick up points, rest areas, and other information. Moreover, we want to show potential areas for some other businesses too. 

Thanks for reading. I'm hoping that this product can help other people.