Apakabar? Anda datang melihat ini karena sedang ingin memulai bisnis kan? Atau setidaknya sedang memiliki rencana atau mempersiapkan diri untuk memulai bisnis.
Izinkan saya berbagi sedikit.
Sederhananya sebuah bisnis bermulai dari adanya suplai, dan adanya kebutuhan. Misalnya ada sebuah produk, serta ada yang menginginkan produk tersebut. Atau dengan kata lain misalnya ada orang yang punya sesuatu, katakanlah pakaian. Sementara itu ada orang lain yang menginginkan atau membutuhkan pakaian tersebut. Atau misalnya ada seseorang memiliki beras, sementara ada orang lain yang membutuhkan beras tersebut untuk memasak nasi. Atau bisa juga sebaliknya, yaitu karena ada orang yang membutuhkan beras, maka ada orang lain yang menanam padi untuk kemudian diolah menjadi beras.
Dengan adanya suplai dan kebutuhan tersebut, dengan sendirinya terjadilah peluang untuk berbisnis. Di mana salah satu pihak dapat meraih manfaat lebih dari situasi tersebut. Atau ada pihak ketiga, yang menghubungkan antara kedua pihak tersebut dan mendapatkan manfaat. Pihak ketiga ini yang akhirnya menjadi pebisnis diantara kedua pihak tersebut.
Tapi seringkali, bisnis tidak bermulai dengan bertemunya suplai dan kebutuhan. Apabila anda ingin menjadi seorang pebisnis, anda harus dapat menciptakan bisnis tersebut. Caranya dengan secara jeli dan cermat melihat peluang-peluang yang ada.
Diantara yang dimaksud dengan peluang, misalnya anda melihat adanya kebutuhan sementara suplai tidak tersedia atau tersedia di tempat lain. Atau kebalikannya, anda melihat suplai tersedia, tapi kebutuhannya tidak ada atau adanya di tempat lain. Ini adalah contoh peluang bisnis. Dengan mempertemukan atau menghubungkan suplai dengan kebutuhan, anda berhasil memanfaatkan peluang untuk menciptakan bisnis.
Sudah banyak kisah pengalaman orang yang diceritakan bahwa seseorang berhasil sukses menciptakan bisnis dengan melihat adanya peluang di sekitarnya. Secara umum bisa dibilang misalnya orang tersebut melihat suplai, kemudian berusaha mencari atau menghubungkan atau bahkan menciptakan kebutuhan terhadap suplai tersebut.
Salah satu kisah yang terkenal, bahkan sering diajarkan dalam buku-buku sejarah adalah kisah jalan sutera. Di mana pada waktu itu di daratan Tiongkok telah mampu membuat kain bermutu tinggi yaitu sutera. Kemungkinan juga di sana telah mampu memproduksi barang lain misalnya kertas, tinta atau pewarna, dan lainnya. Pada saat itu sebagian orang yang melihat itu sebagai peluang bisnis akan membawa produk-produk tersebut dan mengantarnya ke pihak yang membutuhkan yang pada saat itu lokasinya sangat jauh bahkan sampai ke Eropa. Singkatnya dengan adanya suplai, tercipta sebuah peluang bisnis dengan menghubungkan suplai tersebut kepada kebutuhan.
Pada situasi lain, kebutuhan yang datang lebih dahulu. Kemungkinan ada seseorang yang mencarikan atau menciptakan suplai. Contohnya seperti diketahui pada malam hari suasana akan menjadi gelap sehingga akan sulit untuk beraktivitas. Oleh karena itu kita membutuhkan sumber cahaya tambahan untuk malam hari. Oleh karena itu, banyak orang yang menciptakan lampu dengan berbagai jenis dan sumber daya. Kita mengenal lilin lampu, lampu minyak, dan lainnya. Salah satu yang terkenal adalah Alexander Graham Bell yang menciptakan transmisi gelombang elektromagnetik melalui jaringan kabel listrik yang ditemukan sebelumnya oleh penemu-penemu lain, yang telah dimanfaatkan secara luas untuk menyalakan lampu listrik. Demikian beberapa contoh bisnis yang berawal dari kebutuhan, yang kemudian diciptakanlah suplai.
Di zaman teknologi seperti sekarang ini, seharusnya tidak sulit untuk menemukan peluang karena pasti di suatu tempat ada suplai, dan di suatu tempat ada kebutuhan. Seringkali suplai dan kebutuhan sebenarnya berada di tempat yang sama atau berdekatan. Yang harus anda lakukan adalah mengidentifikasi salah satu atau bahkan keduanya, kemudian memfasilitasi untuk menghubungkan keduanya.
Marilah kita lihat beberapa start up yang telah berhasil. Pendiri Gojek misalnya, mengidentifikasi bahwa masyarakat membutuhkan ojek -- sarana transportasi alternatif roda dua (kebutuhan). Di sisi lain, banyak orang yang bersedia memberikan jasa ojek (suplai). Yang saat itu tidak tersedia adalah sarana untuk menghubungkan antara suplai dengan kebutuhan. Terciptalah peluang. Dari berbagai alternatif untuk mengolah peluang tersebut, pendiri Gojek menciptakan aplikasi untuk menghubungkan antara suplai dengan kebutuhan.
Start up lain, sebutlah Tokopedia. Start up ini dan marketplace lainnya berhasil mengidentifikasi bahwa ada peluang untuk mempertemukan penjual dengan pembeli secara online.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa apabila anda dapat mengidentifikasi suatu potensi suplai, dan mengidentifikasi suatu potensi kebutuhan, dan anda menciptakan suatu sarana untuk mempertemukan kedua pihak tersebut, di situlah anda menciptakan sebuah peluang bisnis.
Di zaman teknologi seperti sekarang ini, umumnya apabila anda dapat memanfaatkan teknologi untuk menciptakan sarana tersebut di atas, maka anda menciptakan start up. Anda menjadi seorang teknopreneur.
Tapi bisnis tidak melulu mempertemukan antara suplai dengan kebutuhan. Bisa juga misalnya dengan menemukan manfaat baru dari produk yang sudah ada, dari suplai yang sudah tersedia. Atau menggabungkan beberapa produk sehingga terciptalah produk baru. Atau juga dengan memodifikasi suatu produk sehingga dapat menciptakan peluang bisnis baru. Kita akan membahas hal ini lebih lanjut pada kesempatan lain.
Untuk saat ini, pembahasan akan ditutup sampai di sini. Lihatlah peluang disekitar anda. Kenali peluang, identifikasi suplai, hubungkan dengan kebutuhan, mulailah berbisnis.
Semoga bermanfaat dan anda berhasil mencapai sukses.
0 comments:
Post a Comment